12/09/11

Satu itu Waktu, Waktu itu Rindu, Rindu itu Kamu...

Hari ini, ketika langit biru bersih tanpa pelangi,

Beribu jam berlalu tanpa melihat tawa dari wajah itu, omelan panjang tanpa suara yang keluar dari sorot mata yang tak pernah melahirkan jemu.

Beribu sesal berpacu ketika dulu tak kumanfaatkan waktu saat sosok itu masih lalu lalang disampingku.

Beribu rindu bermain dan bergelayut dipelupuk mata senduku, ketika hanya bisa melihat bayang dalam pigura yang kenyataannya terbang melayang, jutaan mil, tak jelas kapan akan bertemu.

Beribu cerita yang terkumpul diujung lidah kelu, yang tak tahu kapan bisa meluncur bebas ceria dari mulutku laksana dulu, ketika argumen kita beradu.

Beribu tanya berbaris rapi, menunggu giliran meluncur dialunan nyanyian sunyi, ketika kabarmu tak kunjung menghampiri.

Kamu, tak lekang oleh waktu.

Bahkan ketika hanya mendengar tawa sepersekian detik, seminggu sekali, membuatku merasa hidup dan siap untuk terbang menghampiri.

Bahkan ketika hanya bercerita lewat untaian kata lewat jutaan huruf tanpa suara, membuatku merasa sedang berada didepanmu, dikedai kopi langganan kita, tertawa, bercanda, ceria.

Bahkan ketika hanya mendengar kisah seribu satu dari balasan surat canggihmu, membuatku merasa turut berjalan, tanpa bergandengan tangan, khas kita, menemanimu kemana saja.

Bahkan ketika hanya menerima kabar dari orang lain tentangmu, meninggalkan sejuta jejak semu dibahtera alam sadarku, menetaskan bahagia, yang mengiringi sebaris doa tulus agar Dia menjaga dan melindungimu selalu.

Terima kasih,

Untukmu, yang selalu datang tepat waktu ketika hati ini dilanda rindu.


Satu Waktu, Waktu Rindu, Rindu Kamu...



Menara BCA, lantai 55, ketika angin dan awan bersekongkol menimbulkan aura menggemaskan.

Jakarta, 12 September 2011, 1:39 P.M waktu kompie kantor yang seharian dipake nulis blog :p

Tidak ada komentar:

Posting Komentar