15/08/10

Sholat Taraweh Satu Saf dengan Lelaki

Hari ini, aku diajak taraweh bareng temen kostanku. Kami sengaja memilih mesjid yang agak jauhan,karena selain kepingin tau kebiasaan sholat dimesjid itu, kami juga mengacu pada hadist yang kira-kira mengatakan "semakin banyak langkah kaki menuju lokasi sholat, semakin banyak pula pahala yang didapat"...jiahahahaha...Masya Allah,kok aku jadi ngerasa itung-itungan pahala sama Tuhan yak?? Astagfirullahaladzimmmm....

Anyway, begitu sampai dimesjid, kami langsung menuju lantai atas, tempat jamaah wanita. Tapi,keningku berkerut melihat pemandangan yang agak aneh menurutku (dan sehabis sholat Isya, setelah memandang berkeliling, ternyata banyak pasang mata yang menatap heran kearah saf kami).

Pemandangan itu adalah keberadaan lelaki disaf kami, yup..saf wanita, tepatnya disebelah kanan temanku. Lelaki itu, tampan, santun, dan memiliki mata indah. Dia memakai baju koko berwarna merah marun dan celana berwarna senada. Disaku baju kokonya terbordir inisial 2 huruf, "HK" (yang membuatku geleng-geleng mengingat salah satu sahabatku yang juga berinisial sama, yang kelakuannya juga agak-agak "ajaib" *sekonyong-konyong berpikir kalo esok punya anak, gak boleh berinisial HK... nanti jadi ikutan "ajaib" juga...jiahahaha). Gatal rasanya mulutku ingin bertanya, ada apa gerangan dia sholat di saf wanita. Dan seperti biasa, akibat hobi memperhatikan keadaan sekeliling,jadilah si lelaki itu aku perhatikan tingkah lakunya.

Selesai sholat, dia tetap duduk diam, santun dan tidak mengutak ngatik ponsel seperti pemandangan yang sekarang umum aku liat di saf lelaki (entah mereka mengupdate status Facebook,Twitter, atau sekedar chatting dengan teman). Wajahnya yang imut dan bersih, tidak celingak-celinguk melihat sekeliling (tiba-tiba merasa malu hati karena dari tadi lumayan sering aku menoleh kesamping, curi-curi pandang melihat tingkah lakunya), apalagi berlari-larian kesana kemari membuat riuh suasana mesjid. Mendengarkan ceramah selama 15 menit dengan posisi duduk bersila, santai, tapi tidak bersandar didinding dan terkantuk-kantuk, apalagi tiduran di sajadah, membuat profilnya hampir sempurna dimataku.

Ya lelaki itu, tepatnya lelaki kecil itu, kira-kira berumur 5 tahun, duduk manis disamping ibunya, sesekali bertanya dengan suara khas anak kecil tentang tata cara sholat yang belum dimengerti olehnya. Senyum mengembang diwajahku ketika dia menoleh dan juga tersenyum padaku. Kaget juga melihat senyum polos, tapi bermakna bijaksana itu, hmmm terlihat sangat bersahaja. Ah...andaikan beberapa tahun lagi aku dikaruniai "lelaki kecil" seperti itu, mudah-mudahan "lelaki kecilku" itu bisa seperti "lelaki kecil" disebelahku ini,santun, bersahaja, tapi tetap polos khas "lelaki kecil". Hmmm...pasti bangga berada disebelahnya nanti. Tapi heyyyy..kalau dia lelaki, berarti nanti harus sholat disamping ayahnya lahhh...jiahahahaha.


*berharap esok punya pengalaman menarik lagi dimesjid lain :D

09/08/10

Cerita Pertama

Suka menulis, bukan berarti karena aku tidak suka membaca. 
Suka mengutarakan isi hati dan pikiran dalam bentuk tulisan, juga bukan berarti karena aku tidak suka berbicara. 
Semua orang yang pernah mengenal aku, dari yang dekat sampai yang sekedar lewat, tau pasti, selain makan dan jalan-jalan, aku sangat suka dengan 3 hal tersebut, yaitu menulis, membaca, dan berbicara (pelajaran Sekolah dasar yang benar-benar bisa aku amalkan sampai sekarang). Mungkin karena dulu ketika pelajaran menulis, membaca, dan berbicara (diskusi kelompok) aku selalu duduk di depan, dan (kebetulan) selalu pindah ke belakang ketika pelajaran menghitung. Jiahahaha.


Ahhh....tetap saja blog ini tampilannya kurang memuaskannn....masa mesti nulis di note facebook mulu??? Ape kembali ke jaman blog friendsteran?? Hadeuhh plizz dehhh...
Somebodyyyyyy...please help me!!! Ketiga hal itu butuh penyaluran di dunia maya ini (kalau tidak ingin disebut eksistensi diri yang berlebihan cenderung lebay T_T )





- curahan kekesalan hati karena sejak siang, sebelum mandi dan mencuci pakaian dalam, sudah mengutak-ngatik blog yang sudah dibuat sejak tahun kemaren tapi tidak pernah bisa memuat ”hasil-hasil” omongan nurani, sampe tengah malam bangun lagi, tetap gak jadi2 *sigh*