05/09/10

Idola Baru (Sepertinya saya *kembali* jatuh cinta)

Malam semakin larut, ketika saya terbangun. Ckckck…tak ubahnya sepuluh tahun lalu, ketika acap kali saya terbangun dan tersadar, ternyata saya tertidur dikamar tidur orangtua saya.
Setengah menguap, saya memutar televisi yang berada dikamar, acara yang disodorkan kurang menarik, membuat saya berpikir untuk “berselancar” di dunia maya.

Setelah mengecek email via si Lapito, laptop kesayangan saya (kegiatan yang harus saya lakukan ketika mudik, berhubung si seluler pintar *yang seharusnya mengeluarkan notifikasi untuk semua akun* milik saya tidak berfungsi dengan baik akibat jaringan yang TIDAK MENDUKUNG), saya pun beralih mengecek beberapa situs jejaring sosial yang konon beratasnamakan saya.
Tentunya dengan menengok beberapa profil teman2 yang kebetulan ada di “recent updates” profil saya.
Tak sengaja, saya mampir disalah satu profil temannya teman saya, dimana dia menampilkan foto profil yang berbentuk siluet alias bayangan diri.Penasaran, saya “klik” foto tersebut, Voilaaa…terbuka saudara-saudara… dan saya pun melihat-lihat foto yang berada di album foto profil itu.
“Hmmm...lumayan juga, fotogenik ternyata dibanding aslinya” pikir saya.
Iseng yang kedua, melihat profilnya, aha…bisa juga dibuka (agak berterima kasih dengan orang-orang yang tidak memprotect profilnya, memberi kesempatan kepada orang-orang seperti saya yang punya hobi penasaran, hahaha).
“Cool…dia punya blog” batin saya, dan tertebaklah tindakan saya selanjutnya, langsung membuka alamat blog yang tampaknya sengaja ditaruh diprofil agar bisa dikunjungi.

Menarik, berisi, dan penuh warna, tiga kesan pertama yang saya lihat sebelum membaca lebih jauh. Satu dua cerita, saya seakan terbawa kedalam alur penuturannya. Kata per kata bersama visualisasi dalam bentuk foto-foto yang berkaitan dengan cerita-ceritanya itu, membuat saya seakan ikut berada bersamanya ketika itu.
Lugas, singkat, tapi berhasil membawa pembaca larut kedalam berbagai perjalanan hidup yang dia tuangkan dengan bahasanya yang cerdas, kadang menggelitik, atau kadang mengharukan.
Entah kenapa, sosok yang ada dilayar ini, seakan mengajak saya, berjalan disisinya, untuk melihat dunia dari sudut matanya, menilai segala sesuatu dari sudut pikirannya, dan pada akhirnya (mungkin) meminta saya untuk menilai apa yang harus saya lakukan terhadap beberapa masalah yang dia angkat dibeberapa ceritanya tersebut.
Orang yang secara tegas mengkritik lewat tulisan, tetapi juga secara langsung menghimbau rekan-rekannya untuk peduli, juga lewat tulisan. Beragam tulisan dan foto inspiratif, yang tanpa sadar menghipnotis saya, dan membangkitkan semangat saya untuk mengembangkan potensi pribadi, untuk kepentingan orang banyak (seperti yang coba digambarkan olehnya dalam beberapa cerita diblognya).
Tidak perlu dia mengatakan bahwa dia pintar, atau berbakat dalam banyak hal karena dalam tulisan-tulisannya, secara tidak langsung dia sudah menggambarkan, betapa layak dia disebut lebih dari sekedar “pintar”, dan saya lebih suka menjulukinya dengan kata “hebat”. Orang-orang seperti ini yang bisa membuat orang lain, (khususnya saya yang gemar membaca), terdorong untuk bangkit dan mengatakan “kalau dia bisa, maka sayapun bisa”.

Ah, menyesal rasanya waktu itu tidak bercerita banyak dengannya. Hmmm…mungkin waktu itu memang suasana hati saya sedang tidak bersahabat, dan menghilangkan sosok basa-basi dalam diri ini. Padahal, kalau saja saya mau banyak mengobrol, seperti kebiasaan saya selama ini ketika bertemu dengan orang baru, mungkin saja saya bisa menemukan idola baru, sosok hebat yang ada didepan mata, yang bisa jadi panutan dibandingkan para idola yang cuma ada diberbagai buku yang saya baca.

Setelah puas membaca ceritanya, melihat foto-fotonya, dan akhirnya berhasil memanggil pulang diri saya yang “terbawa dan terbuai dalam indah penuturannya”, saya melihat jam dan agak melongo, astaga…tidak terasa saya mengobrak ngabrik blog orang ini selama satu setengah jam lamanya. Setelah menutup blognya (tidak lupa menyimpan alamat blognya sebagai “bookmark” alias menandai secara permanent alamat tersebut sebagai situs wajib yang harus saya kunjungi setiap “berselancar didunia maya”), saya yang sebenarnya berniat “sign out” dari profil saya, tidak sengaja melihat profil si empunya blog itu, yang masih terbuka dilayar laptop, lalu tiba-tiba tersenyum sendiri, dan berkata dengan suara tertahan “Demi Tuhan, kenapa tiba-tiba dia berubah jadi ganteng begini yah dimata saya? Halah…”

Dan alarm seluler pintar disamping saya pun berbunyi, menandakan sudah waktunya membangunkan ayah dan kakak saya untuk sahur. Seiring suara si sexy Shakira yang melengking mengagetkan “I’m on tonight, my hips don’t lie”…saya tertegun, dan tiba-tiba terbahak keras sambil menepuk kedua pipi seraya berucap “Oh Tuhan, sepertinya saya JATUH CINTA”.


Manado, 6 September 2010. 02.40 WITA.
*ruangan tamu yang gelap gulita, terasa seakan berwarna-warni dengan rona diwajah saya, bercampur sinar dari mata cemerlang yang wajahnya kini terpampang dilayar laptop saya..hahay :D*

04/09/10

Sobat 24 Jam (Versi Lelaki)

Ketika duduk, dan berbicara, kami dekat.
Ketika kami dekat, dan berbicara, kami dicurigai
Berondongan pertanyaan, “mengapa begitu terlalu, mengapa begitu syahdu, apakah ada yang lain”
Seolah memaksa kami, untuk berjalan kearah yang berlawanan, saling menjauh.
Waktu, kejadian, dan pengharapan akan sebuah mimpi bersama, membuat kami kuat, dan menampik semua tuduhan tak bersahabat, memerahkan daun telinga, memicingkan mata.
Tapi itulah kami, tak peduli apa kata sekitar.
Terus berjalan, tak perlu bergandengan tangan, karena kami tahu, kami yakin.
Tak perlu kami jelaskan, kepada bumi, bahkan kepada langit, apalagi hanya kepada penghuninya yang berkaki 2, bermata 2, bertelinga 2.
Bahwa kami, aku, dia dan mereka, sekumpulan hati, yang walaupun hanya saling melihat dengan sorot mata, jendela perasaan masing-masing.
Aku tahu, dia tahu, dan kami pun sama-sama saling tahu.
Aku yakin, dia yakin, sehingga kami pun semakin yakin.
Bahwa kami, tidak pernah akan berjalan sendiri.
Seulas senyum, bentangan tangan lebar, bergandengan hati, menuju mimpi, sampai ajal menanti.
Kata orang, kata dunia, kami adalah sahabat...
 
 
Manado, 4 Sept 00.30 (the Club Resto)
wiv my 24 hours boy... seperti biasa, meminta utk didengarkan, lalu ditertawakan kemudian dinasehati...ahaeeee :))