04/09/10

Sobat 24 Jam (Versi Lelaki)

Ketika duduk, dan berbicara, kami dekat.
Ketika kami dekat, dan berbicara, kami dicurigai
Berondongan pertanyaan, “mengapa begitu terlalu, mengapa begitu syahdu, apakah ada yang lain”
Seolah memaksa kami, untuk berjalan kearah yang berlawanan, saling menjauh.
Waktu, kejadian, dan pengharapan akan sebuah mimpi bersama, membuat kami kuat, dan menampik semua tuduhan tak bersahabat, memerahkan daun telinga, memicingkan mata.
Tapi itulah kami, tak peduli apa kata sekitar.
Terus berjalan, tak perlu bergandengan tangan, karena kami tahu, kami yakin.
Tak perlu kami jelaskan, kepada bumi, bahkan kepada langit, apalagi hanya kepada penghuninya yang berkaki 2, bermata 2, bertelinga 2.
Bahwa kami, aku, dia dan mereka, sekumpulan hati, yang walaupun hanya saling melihat dengan sorot mata, jendela perasaan masing-masing.
Aku tahu, dia tahu, dan kami pun sama-sama saling tahu.
Aku yakin, dia yakin, sehingga kami pun semakin yakin.
Bahwa kami, tidak pernah akan berjalan sendiri.
Seulas senyum, bentangan tangan lebar, bergandengan hati, menuju mimpi, sampai ajal menanti.
Kata orang, kata dunia, kami adalah sahabat...
 
 
Manado, 4 Sept 00.30 (the Club Resto)
wiv my 24 hours boy... seperti biasa, meminta utk didengarkan, lalu ditertawakan kemudian dinasehati...ahaeeee :))

Tidak ada komentar:

Posting Komentar