24/11/10

November yang Manis

Gak terasa, tahun 2010 sudah memasuki bulan-bulan terakhir penghujung tahun. Khusus bulan ini, banyak kejadian yang harus saya peringati. Dua kejadian yang paling penting adalah, tepatnya akhir bulan November, 26 tahun yang lalu, saya diberikan anugrah, bisa bernapas, lalu bermain, berkreasi dan berinteraksi dengan para mahlukNya yang telah terlebih dahulu dihadirkan di dunia ini. Seperti bulan-bulan November yang telah lalu, saya selalu mempunyai ritual untuk mereview, menganalisa, dan menyimpulkan, sudah sampai dimana hidup ini saya jalani, saya pelajari, dan saya amalkan hasil dari perjalanan dan pelajaran tersebut.

Oh yah, bulan ini, tepatnya seminggu sebelum hari “anugerah” saya, 2 tahun yang lalu, seorang wanita yang sangat saya banggakan, seseorang yang merupakan “perpustakaan bernyawa pertama” saya, seorang idola, panutan sekaligus sahabat yang paling mengerti saya, berkesempatan untuk menghadap Sang Pencipta, lebih dulu daripada kami, orang-orang sangat mengagumi beliau. Mama, begitu si cantik itu akrab saya sapa, meninggal dalam senyumnya, setelah terlebih dahulu menitipkan pesan kepada Papa, untuk menjaga kedua putri kebanggaannya, yang dimatanya tetaplah duo bocah yang harus diawasi tumbuh kembangnya. Beliau tidak sempat menunggu hari ketika dirinya sekali lagi diakui eksistensinya sebagai seorang wanita sempurna, 26 tahun silam (kala itu) ketika melahirkan seorang (lagi) wanita cantik yaitu..ehhmm…saya..haha.

Tidak banyak yang bisa dicapai oleh saya pada tahun ini. Bisa dibilang, tahun ini adalah tahun terberat saya, dimana banyak sekali kegagalan yang menimpa saya. Kegagalan demi kegagalan yang membuat saya kurang percaya diri, dan agak-agak meragukan eksistensi diri sendiri. Tetapi, bisa dibilang pula, tahun ini merupakan tahun terbebas saya. Bebas berarti tidak terikat dengan sesuatu yang membuat saya harus mengikuti segala aturan. Yeah, tahun ini saya berstatus tidak berpacar dan tidak bekerja..Yeeyy.. Entahlah, apa saya pantas berbangga, ataupun seharusnya malu. Hmmm...tapi malu, untuk apa? Toh jomblo dan pengangguran cuma sebuah noda hitam dalam bersosialisasi, bukan sebuah dosa yang pantas dihukum. Keputusan yang saya ambil untuk kedua hal tersebut juga saya lakukan dengan sesadar-sadarnya, dalam tempo berpikir yang lumayan lama, mempertimbangkan ini-itu, dan akhirnya setelah saya jalani...yahh...tidak buruk juga ternyata. Dalam status saya ini pun, saya tidak merugikan orang lain, dan tentu saja, kebebasan tersebut saya jalani dengan bertanggung jawab, alias melakukan apapun yang saya mau, sepuas-puasnya, tanpa takut akan ada batasan yang akan saya langgar.

Percaya atau tidak saya juga pernah merasa kehilangan dengan segala rutinitas ketika saya berpacar dan bekerja. Hal-hal yang sudah saya jalani secara bersamaan dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, yang tentunya membuat hidup saya berwarna-warni. Hal-hal yang terlalu saya cintai, bahkan melebihi kecintaan saya terhadap diri sendiri, sehingga akhirnya membuat saya sadar, betapa saya sudah begitu identik dengan kedua hal tersebut. Saya, tidak lagi dikenal dengan seorang Shinta Saloewa, tapi seorang Shinta pacarnya si ini, karyawati disini, ahh...betapa menjengkelkan tidak bisa menjadi diri sendiri. Tetapi, bukan berarti tanpa kedua status tersebut hidup saya tidak berwarna-warni, justru makin berwarna-warni karena banyak hal yang terjadi ketika saya menjalani hidup bebas ini.

Apapun yang terjadi dalam melodrama ”Shinta Saloewa, episode 2010” ini, merupakan salah satu perjalanan penting yang nantinya akan menjadi sebuah kisah panjang yang tentunya tidak akan pernah bosan saya ceritakan kepada anak-anak saya menjelang mereka tidur (suatu bentuk narsisme berkedok pelajaran sejarah keluarga....hahaha).
Jadi, andaikan ada satu doa yang harus saya katakan untuk Sang Maha Pencipta, doa terspektakuler saya tahun ini, saya akan mengatakan ” Tuhannnnn...nikmatMu apa lagi yang akan saya dustakannnn???”

p.s: Makasih buat Papa & K' Santi, yang cuma bisa bilang "Masya Allah De, so dimana le komaling skrg? bae2, jgn lupa makan"...salam hangat dari si kecil yang lucu ini :p


Jakarta, 24 November 2010
dikamar kostan, jam 5 pagi...abis skype-an ama 2 org sahabat yang lagi ngadu nasib di negeri org, yg gak bisa online siang2 T_T

Tidak ada komentar:

Posting Komentar